Mengetahui Penghitungan Kuda-Kuda ( 3 )

Sebelumnya sudah dibahas bagaimana cara penghitungan pembuatan kuda-kuda secara tradisional dan penerapannya di lapangan (bangunan). Silahkan baca kembali penjelasan tentang cara penghitungan pembuatan kuda-kuda secara tradisional disini. Selanjutnya akan membahas bagaimana cara penghitungan pembuatan kuda - kuda secara modern atau lebih tepatnya menghitung pembuatan kuda - kuda dengan berpatokan pada derajat kemiringan.

Dalam penerapannya di lapangan, cara modern ini lebih sering digunakan oleh applicant / ahli pasang rangka atap yang bahan materialnya terbuat dari logam. Selain mudah dalam penerapannya, cara modern ini juga bisa memungkinkan bagi applicant untuk menyamakan semua bentuk atap bangunan dalam proyek berskala besar karena penggunaan derajat kemiringan lebih sering digunakan dalam proyek perumahan, pergudangan, ruko, dll.

Jika melihat ketinggian dari atap bangunan, istilah dalam penghitungan tradisional seperti atap lanang (lancip) dan atap wedok (landai) juga bisa kita ketahui dari hasil penghitungan derajat kemiringan. Untuk atap lanang biasanya berkisar antara 33° keatas dan atap wedok berkisar antara 27° kebawah. Mengenai pemakaian derajat kemiringan yang mana yang cocok untuk diterapkan dalam pembuatan kuda - kuda, biasanya tergantung dari jenis penutup atap yang digunakan. Untuk penutup genteng dan sejenisnya biasanya menggunakan kemiringan 30° keatas, untuk asbes dan sejenisnya biasanya menggunakan kemiringan sekitar 15°. Jika menggunakan genteng maka menggunakan kemiringan lebih besar dari 30° lebih di anjurkan, misal ± 35°. Hal ini butuh perhatian untuk menghindari tampias air jika terjadi hujan yang cukup lebat. Tentunya juga memperhatikan bentuk bangunan agar keindahannya tidak berkurang karena atap yang terlalu tinggi.



Bagaimana cara menghitung kuda - kuda dengan hanya mengetahui derajat kemiringannya. Silahkan siapkan dulu alat - alat yang di butuhkan.
1. Alat pengukur / meteran
2. Kalkulator ilmiah

Cara kerjanya :
1. Ukur lebar bangunan (Bottom Chord).
2. Gunakan rumus berikut.
   • untuk mencari ketinggian
      ½ lebar bangunan × Tangent x°
   • untuk mencari miring/sayap/top chord
      ½ lebar bangunan : Cosinus x°
3. Overstek, gunakan rumus yang kedua.

Contoh :

Ukuran bangunan (p×l) 600 cm × 1200 cm
Overstek 70 cm
Kemiringan 35°
Jarak Krimuna/webs 120 cm
Jarak kuda-kuda 120 cm

Ketinggian (t):
t = ½(600) × Tan 35°
t = 300 × 0.700207538
t = 210.0622615 cm

Kemiringan/Sayap/Top Chord (s):
s = ½(600) : Cos 35°
s = 300 : 0.819152044
s = 366.2323766 cm

Overstek (os)
os = 70 × Cos 35°
os = 70 × 0.819152044
os = 85.45422121 cm

Total panjang 1 sisi Sayap/Top Chord (S):
S = 366.2323766 + 85.45422121
S = 451.6865978 cm

Jarak titik krimuna di Bottom Chord (k):
Diukur dari As Bottom Chord
k1 = 300 - ½(120)
k1 = 60 cm

k2 = k1 + 120
k2 = 180 cm

k3 = k2 + 120
k3 = 240 cm

Jarak titik krimuna di Top Chord:
Diukur dari nok/ notch
k1 = 0

k2 = 120 : Cos 35°
k2 = 146.4929507 cm

k3 = 2 × k2
k3 = 292.9859013 cm

Kebutuhan kuda-kuda/Truss (T):
T = (1200 : 120)-1
T = 9 unit

Silahkan anda coba menghitung dengan ukuran dan derajat kemiringan yang berbeda untuk memastikan keakuratan rumus yang kami ketahui.

Mungkin ini dulu yang bisa kami bagikan. Jika ada pertanyaan, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar. Jika di rasa ada kegunaannya, jangan sungkan pula untuk membagikan ke teman, kenalan, saudara, dst. Siapa tahu bisa berguna bagi mereka ^_^ . Pesan kami, jangan sampai lupa untuk berdo'a sebelum kita memulai semua aktivitas harian kita agar kita selalu tetap dalam lindungan Tuhan YME.

Selamat mencoba....!!!

11 komentar:

  1. Klo kuda" wf 250
    Pnjng bentang 1443 derajatnya 40
    Untuk mendapatkan
    Ukuran potongan stengh bentangnya dan serongannya bgaimna caranya apa sama prsis sma rmus d atas
    overstek = konsol apa mas
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama persis mas anto. Overstek = kelebihan panjang miring luar bangunan. Konsol = penyangga overstek. Kurang lebihnya demikian tentang istilah yg kami ketahui. Maaf jika kurang memuaskan. ^_^

      Hapus
  2. Untuk penjelasan itu saya ucapkn terima kasih mas
    Tp saya masih bingung dengan pertanyaan yang saya ajukan kpda mas
    Ktanya mnghtung atau mncari serongan kuda" wf dan mncri stngh bentang wf pke rumus sin cos tan
    Tapi klo pke rmus yg mas posting ketemunya koma sekian
    Maaf klo saya terllu pnjng pnjelasnnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas komennya Mas Anto. Mungkin penjelasan dalam postingan kami kurang sesuai dengan apa yang anda harap. Akan kami coba untuk menerangkan kembali agar bisa anda pahami.
      U/ bentangan yang kami maksudkan dalam postingan ini adalah panjangnya bottom chord atau lebar dari sebuah bangunan. Mengenai serongan, mgkin yang anda maksudkan adalah sayap atau top chord.
      Kami coba menjelaskan dengan ukuran yang anda berikan.
      Bentangan 1443 (satuannya tdk diketahui)
      Kemiringan 40°
      Pertama, kita cari setengah bentangannya dulu.
      ½ × 1443 = 721,5
      Kedua. Jika kita ingin mencari serongan/top chord/sayap/panjang miringnya, kita bagi ½ bentangan dengan Cos 40.
      = ½(1443) : Cos 40°
      = 721,5 : 0,766044443
      = 941.8513593
      Jika anda menginginkan pembulatan, maka akan diperoleh ukuran panjang 942.
      Mungkin ini dulu, semoga bisa di pahami. Terimakasih. ^_^

      Hapus
  3. Terima kasih banyak atas penjelasannya amat sangat berguna sekali bagi saya
    Sekali lagi Terima kasih

    BalasHapus
  4. Kalo untuk 15° dari iwf
    150 berapa MM potongan serongannya
    terima kasih

    BalasHapus
  5. Tolong rumusnya
    Karena beda ukuran iwf beda pula potongan serongannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika kita ingin mencari panjang serong sayap/top chord dari bentangan/lebar bangunan, kita tetap menggunakan rumus dalam postingan di atas.
      Tp jika kita ingin mencari potongan serong dari material yang kita gunakan, maka kita harus mengetahui dulu berapa tinggi material yang kita gunakan.
      Kami ambilkan contoh dari pertanyaan yang mas Anto ajukan.
      Berapa mm potongan serong dari IWF 150 dengan kemiringan 15°?
      Kita sudah mengetahui ketinggian dari material dengan melihat kodenya. IWF 150 berarti material tersebut memiliki ketinggian 150 mm.
      Jadi potong serong dari IWF 150 dengan kemiringan 15° adalah sebagai berikut.
      = 150 × tangent 15°
      = 150 × 0.267949192
      = 40.19237886
      = 40 mm
      Jadi potongan serong dari IWF 150 dengan kemiringan 15° adalah 40 mm atau 4 cm.
      Sekian dulu, semoga bisa membantu...
      Terimakasih ^_^

      Hapus
  6. Terima kasih sekali
    Ini infonya amat sangat membantu
    Tapi boleh tanya lagi gak

    BalasHapus
  7. Kalo SIN untuk menghitung apa yah di konstruksi.
    Untuk menentukan panjang CUTE NOK dan CUTE kolom gimana caranya.
    kalo krimuna istilah umumnya apa ya.
    Kemarin saya mencoba prktek
    Iwf 250 derajatnya 40° karena untuk atap genteng
    250 x tan 40= 209.xxxxxxxx apakah menjadi 20.9 cm ?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sin biasanya digunakan u/ mencari panjang sayap, jika ketinggiannya sudah di ketahui. Bisa juga di gunakan u/ mencari ketinggian, jika panjang sayapnya sudah di ketahui.
      Istilah Krimuna / webs lebih sering di gunakan dalam kontruksi baja ringan. Istilah umumnya kurang lebih sebagai penyangga /penyuppport kekuatan sayap.
      Untuk konversi satuan panjang, terserah anda mau pakai yang mana. Yang penting, anda mudah untuk mengingatnya agar tidak terjadi salah hitung. Jika anda terbiasa memakai satuan cm, ya pakai cm saja.
      Mengenai istilah cute nok & cute kolom, kami baru tahu dari anda. Mohon maaf jika kami kurang mengerti dengan istilah tersebut

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.